Tag: action RPG

  • Solaris Breach: Echoes of Infinity – Petualangan Kosmik yang Menggetarkan

    Solaris Breach: Echoes of Infinity – Petualangan Kosmik yang Menggetarkan
    Solaris Breach: Echoes of Infinity – Petualangan Kosmik yang Menggetarkan

    Carriefellart.com – Solaris Breach: Echoes of Infinity, game action RPG sci-fi dari studio Prancis. Luminary Labs, meluncur pada 26 Juni 2025 untuk PC, PS5, Xbox Series X/S, dan mobile. Dalam 48 jam, game ini mencatatkan 4,8 juta unduhan, menurut laporan Eurogamer. Berkat dunia kosmik yang luas dan mekanisme permainan yang memukau.

    Berlatar di galaksi Solaris yang dilanda perang antarplanet, pemain berperan sebagai Nova, seorang “Breach Runner” yang menjelajahi anomali ruang-waktu untuk mengungkap rahasia Infinity Core. Cerita karya penulis fiksi ilmiah ternama, Elise Moreau. Menawarkan narasi bercabang dengan 16 ending unik, dipengaruhi oleh keputusan diplomatik atau tempur. “Kami ingin pemain merasakan beban menyelamatkan galaksi,” ujar Moreau di IGN.

    Gameplay Solaris Breach menggabungkan pertarungan berbasis energi dengan mekanisme “Breach Jump,” memungkinkan pemain melintasi portal ruang-waktu untuk menyerang musuh atau menyelesaikan puzzle. Sistem “CoreSmith” memungkinkan kustomisasi senjata dan baju zirah dengan 250+ opsi, dari peluncur partikel hingga perisai kuantum. Mode multiplayer mendukung hingga enam pemain untuk misi galaksi kooperatif, sementara campaign solo menawarkan 20 jam gameplay.

    Didukung engine proprietary Luminary, visual game ini memukau dengan nebula yang hidup dan efek distorsi ruang-waktu. Komunitas di X memuji cerita yang mendalam dan AI musuh yang cerdas, meski beberapa pemain melaporkan bug audio di perangkat mobile, yang diperbaiki via patch v1.0.4. Luminary Labs mengumumkan turnamen global, “Infinity Clash,” pada April 2026 dengan hadiah $700.000.

    Solaris Breach mendefinisikan ulang RPG sci-fi dengan petualangan antargalaksi. Siap menjelajahi Solaris?

  • Phantom Nexus: Echoes of the Void – Petualangan Multidimensi yang Mencengangkan

    Phantom Nexus: Echoes of the Void – Petualangan Multidimensi yang Mencengangkan
    Phantom Nexus: Echoes of the Void – Petualangan Multidimensi yang Mencengangkan

    Carriefellart.com – Phantom Nexus: Echoes of the Void, game action RPG terbaru dari studio Kanada, VoidPulse Entertainment, resmi meluncur pada 26 Juni 2025 untuk PC, PS5, Xbox Series X/S, dan cloud gaming. Dalam 24 jam, game ini mencatatkan 4,2 juta unduhan, menurut laporan GamesRadar. Berkat dunia multidimensi yang memukau dan gameplay yang adiktif.

    Berlatar di alam semesta paralel bernama Nexara, pemain berperan sebagai Veyra. Seorang “Nexus Warden” yang menjelajahi celah dimensi untuk mengembalikan keseimbangan kosmik. Cerita karya penulis sci-fi ternama, Lila Moreau. Menawarkan narasi bercabang dengan 18 ending unik, dipengaruhi oleh interaksi pemain dengan faksi antargalaksi. “Kami ingin pemain merasa seperti arsitek nasib mereka sendiri,” ujar Moreau di wawancara dengan PC Gamer.

    Gameplay Phantom Nexus memadukan pertarungan cepat dengan mekanisme “Dimensional Swap,” memungkinkan pemain beralih antara tiga realitas—cybernetic, organik, dan etereal—untuk memecahkan teka-teki dan melawan musuh, seperti drone AI atau entitas kosmik. Sistem “VoidCraft” memungkinkan kustomisasi senjata dan kemampuan dengan 200+ opsi, dari pedang foton hingga mantra antigravitasi. Mode multiplayer mendukung hingga lima pemain untuk misi kooperatif epik.

    Didukung engine proprietary VoidPulse, visual game ini menghadirkan transisi dimensi yang mulus dan efek partikel memukau. Komunitas di X memuji cerita yang mendalam dan AI musuh yang adaptif, meski beberapa pemain melaporkan crash saat beralih dimensi di Xbox, yang diperbaiki via patch v1.0.2. VoidPulse mengumumkan event PvP global, “Nexus Clash,” pada Februari 2026 dengan hadiah $500.000.

    Phantom Nexus mendefinisikan ulang RPG dengan kebebasan multidimensi. Siap menjelajahi Nexara?

  • Starfall Odyssey: Petualangan Epik di Galaksi yang Membara

    Starfall Odyssey: Petualangan Epik di Galaksi yang Membara
    Petualangan Epik di Galaksi yang Membara

    Carriefellart.com – Dunia gaming kembali diramaikan dengan peluncuran Starfall Odyssey, game action RPG open-world yang dikembangkan oleh Nebula Interactive. Dirilis pada 20 Juni 2025 untuk PC, PS5, dan Xbox Series X/S, game ini langsung mencuri perhatian dengan visual memukau. Cerita mendalam, dan mekanisme gameplay inovatif. Dalam tujuh hari pertama, Starfall Odyssey terjual lebih dari 3 juta kopi, menurut laporan IGN.

    Game ini mengajak pemain menjelajahi galaksi fiksi bernama Andros, di mana pemain berperan sebagai Kael, seorang pemburu relik yang mencari artefak kuno untuk mencegah kehancuran antargalaksi. Cerita yang ditulis oleh novelis fiksi ilmiah ternama. Aira Voss, menawarkan narasi non-linear dengan lebih dari 20 ending berdasarkan pilihan pemain. “Kami ingin pemain merasakan kebebasan sejati dalam membentuk cerita,” ujar Voss dalam wawancara dengan GameSpot.

    Mekanisme gameplay Starfall Odyssey memadukan eksplorasi planet, pertarungan luar angkasa real-time, dan sistem kustomisasi kapal yang mendetail. Pemain dapat menjelajahi 12 planet dengan bioma unik, dari gurun kristal hingga lautan lava. Menggunakan kapal yang dapat dimodifikasi hingga 200 komponen. Fitur “Quantum Crafting” memungkinkan pemain menciptakan senjata unik dengan efek visual yang dinamis, menambah kedalaman strategi dalam pertempuran.

    Komunitas gaming di X memuji grafis game yang didukung Unreal Engine 5, dengan efek pencahayaan real-time dan detail lingkungan yang nyaris fotorealistik. Namun, beberapa pemain mengeluhkan bug kecil pada mode co-op online, yang kini sedang diperbaiki melalui patch terbaru (v1.0.3). Turnamen esports pertama Starfall Odyssey juga diumumkan, dengan hadiah total $500.000, dijadwalkan pada Agustus 2025.

    Starfall Odyssey menjadi bukti bahwa game AAA masih bisa menghadirkan pengalaman segar. Siap menjelajahi galaksi?

  • Game “Black Myth: Wukong” Kembali Panaskan Debat Kontroversi di 2025

    Game “Black Myth: Wukong” Kembali Panaskan Debat Kontroversi di 2025
    Game “Black Myth: Wukong” Kembali Panaskan Debat Kontroversi di 2025

    Carriefellart.com – Game Black Myth: Wukong, action RPG besutan Game Science asal Tiongkok, kembali mencuri perhatian setelah memicu kontroversi global sejak rilisnya pada Agustus 2024. Game yang terinspirasi dari novel klasik Tiongkok Journey to the West ini menuai pujian atas visual memukau dan gameplay dinamis, namun juga dikecam karena panduan streaming yang dianggap diskriminatif. Pedoman tersebut, yang bocor di media sosial, meminta streamer menghindari topik seperti “feminisme,” “politik,” dan “konten sensitif,” memicu tuduhan sensor ketat dari pengembang.

    Kontroversi ini mencuat kembali di Indonesia setelah unggahan di X menyoroti larangan tersebut, dengan netizen membandingkannya dengan pembatasan kebebasan berekspresi. Beberapa gamer lokal memuji Black Myth: Wukong sebagai karya seni yang menonjolkan budaya Tiongkok. Dengan mekanisme pertarungan berbasis mitologi dan grafis Unreal Engine 5 yang memukau. Namun, lainnya mengkritik sikap Game Science yang dianggap menghindari diskusi sosial, terutama setelah studio ini menolak mengomentari isu tersebut. “Game-nya epik, tapi aturan streaming-nya bikin risih,”

    Selain itu, laporan dari PC Gamer menyebutkan bahwa pedoman ini mencerminkan sikap Game Science yang enggan meminta maaf. Memicu spekulasi tentang tekanan dari otoritas Tiongkok. Meski begitu, game ini tetap laris, dengan lebih dari 10 juta kopi terjual global hingga Mei 2025. Di Indonesia, komunitas gamer terpecah antara yang menikmati gameplay dan yang mempertanyakan etika pengembang. Pemerintah, melalui Kominfo, belum mengambil sikap resmi, tetapi desakan untuk regulasi konten game semakin menguat.

    Kontroversi ini menambah daftar panjang game yang memicu debat, seperti No Mercy dan Ethnic Cleansing. Menyoroti tantangan industri game dalam menyeimbangkan kreativitas dan tanggung jawab sosial.

  • Black Myth: Wukong – Game of the Year 2024 Tetap Bersinar di 2025!

    Black Myth: Wukong – Game of the Year 2024 Tetap Bersinar di 2025!
    Black Myth: Wukong – Game of the Year 2024 Tetap Bersinar di 2025!

    Carriefellart.com – Black Myth: Wukong, karya fenomenal dari Game Science, terus mencuri perhatian gamer global meski dirilis pada 20 Agustus 2024. Tersedia untuk PS5, Xbox Series X/S, dan PC, action RPG ini meraih gelar Game of the Year di The Game Awards 2024 dan tetap menjadi topik hangat di 2025 berkat dunia mitologi Tiongkok yang memukau dan gameplay yang adiktif.

    Terinspirasi dari novel klasik Journey to the West, pemain mengendalikan Destined One, seekor monyet pejuang yang menyerupai Sun Wukong, dalam petualangan melawan monster mitologi dan dewa jahat. Gameplay menggabungkan pertarungan cepat ala Soulslike dengan mekanik transformasi, seperti berubah menjadi serangga untuk menyelinap atau raksasa untuk menghancurkan musuh. Dunia game, dari kuil kuno hingga pegunungan bersalju, dibuat dengan Unreal Engine 5, menghadirkan visual sinematik yang memanjakan mata.

    “Black Myth: Wukong bikin takjub! Tiap bos punya cerita dan serangan unik, visualnya gila!” cuit akun X

    @MythicGamerID. Komunitas Indonesia di

    @GamerNusantara memuji subtitle bahasa Indonesia yang memudahkan memahami narasi epik tentang reinkarnasi dan takdir. Dibanderol mulai Rp799.000 di Steam, game ini menawarkan 40 jam gameplay dengan banyak rahasia dan akhiran alternatif.

    Meski beberapa pemain di X menyebut tingkat kesulitan bos seperti Erlang Shen cukup menantang, update 2025 menambahkan mode assist untuk pemula. Komunitas juga antusias dengan DLC yang dirumorkan akan rilis akhir tahun ini. Siap menjelajahi mitologi Tiongkok dan menjadi legenda? Ambil tongkat Ruyi Jingu dan mulailah perjuanganmu!

  • Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii, Petualangan Bajak Laut Goro Majima yang Gila!

    Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii, Petualangan Bajak Laut Goro Majima yang Gila!
    Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii, Petualangan Bajak Laut Goro Majima yang Gila!

    Carriefellart.com – SEGA dan Ryu Ga Gotoku Studio menghadirkan kejutan dengan Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii, dirilis pada 28 Februari 2025 untuk PS5, PS4, Xbox Series X/S, Xbox One, dan PC. Game ini membawa Goro Majima, karakter ikonik seri Yakuza. Dalam petualangan baru sebagai bajak laut eksentrik di kepulauan Hawaii yang penuh aksi dan humor khas Like a Dragon.

    Berlatar di pulau Rich Island dan perairan Madlantis, pemain mengendalikan Majima yang terdampar setelah kehilangan ingatan. Dengan kapal bajak laut bernama Goro’s Revenge, ia membentuk kru untuk menjelajahi lautan, melawan bajak laut saingan, dan mengungkap misteri harta karun kuno. Gameplay menggabungkan pertarungan real-time ala Like a Dragon: Infinite Wealth dengan eksplorasi laut terbuka, termasuk pertempuran kapal dan duel pedang. Pemain juga bisa membangun markas kapal, menyesuaikan senjata, dan merekrut NPC unik seperti koki sushi bajak laut.

    “Pirate Yakuza adalah Majima di puncak kegilaannya! Combat-nya cepat, ceritanya lucu, tapi tetap ada drama,” cuit akun X

    @YakuzaFanID. Visual tropis Hawaii dengan detail cerah memukau di PS5 dan PC, didukung subtitle bahasa Indonesia yang memudahkan menikmati dialog kocak Majima. Dibanderol mulai Rp799.000 di Steam, game ini juga tersedia di Xbox Game Pass.

    Meski beberapa pemain di X mencatat eksplorasi laut kadang repetitif, narasi emosional dan mini-game seperti karaoke bajak laut jadi daya tarik utama. “Main mini-game sambil nyanyi lagu punk di kapal? Hanya Majima bisa begini!” tulis

    @GamerNusantara. Siap berlayar dan bertarung ala Yakuza? Angkat jangkar dan ikuti petualangan Goro Majima!